Memerangi Al Qaeda dengan Mendukung Al Qaeda di Suriah: Pemerintahan Obama adalah Sebuah “Negara Penyokong Terorisme”

(Barack Fighting Al Qaeda by Supporting Al Qaeda in Syria: The Obama Administration is a “State Sponsor of Terrorism”)
(Obama and John Kerry: Are They "Terror Suspects"?)
(Obama dan John Kerry: Apakah Mereka “Tersangka Teror“?)

osamaobamaSebuah transisi penting dalam doktrin kontra-terorisme sedang berlangsung di Amerika Serikat.
Sementara Barack Obama mengikuti jejak George W. Bush, tetap tegas berkomitmen untuk melancarkan "Perang Global Melawan Terorisme" (Global War on Terrorism - GWOT), pemerintahannya kini secara terbuka mendukung satuan pemberontak terpilih di Suriah yang merupakan bagian dari jaringan Al-Qaeda. 
Dikenal dan didokumentasikan, Al-Qaeda merupakan ciptaan CIA, yang secara diam-diam mendukung "Jaringan Teror Islam - Islamic Terror Network" sejak masa kejayaan perang Soviet - Afghanistan.
While Al Qaeda is a US sponsored “intelligence asset”, a “New Normal” has been established.
Sementara Al-Qaeda disponsori oleh Amerika Serikat sebagai "aset intelijen", sebuah "Keadaan Baru" telah terbentuk.
Sebuah organisasi yang berafiliasi dengan Al Qaeda, yaitu Al Nusrah di Suriah, sedang didukung secara "terang-terangan" oleh Presiden Amerika Serikat, daripada secara "diam-diam" oleh CIA.
Jabhat-Al-NusraDukungan kepada Al Nusrah, yang berafiliasi kepada Al Qaeda di Irak (AQI), tidak lagi disalurkan secara rahasia sebagai bagian dari operasi rahasia CIA-MI6, sekarang sedang didukung – dengan gaya setengah-resmi - sebagai bagian dari agenda kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Yang terakhir juga merupakan bagian dari wacana diplomatik Amerika, dilaksanakan dengan melakukan konsultasi dengan Inggris, Kanada, Jerman dan Perancis. Meskipun Al Nusrah tidak disebutkan secara eksplisit, namun "dukungan kepada pemberontak Suriah" adalah topik utama perdebatan pada pertemuan G-8, Juni 2013 di Irlandia Utara.
Sementara operasi rahasia intelijen terus melakukan peran pentingnya, sekarang dukungan Washington kepada Al Qaeda di Suriah "dilakukan secara terbuka" dalam domain publik. Hal tersebut tidak lagi merupakan bagian dari kebijakan rahasia. Ini adalah bagian dari program andalan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dilakukan di bawah kekuasaan Menteri Luar Negeri, John Kerry.
"Dukungan kepada para pemberontak" juga diperdebatkan di Kongres Amerika Serikat. Ini merupakan tujuan dari RUU yang telah diadopsi oleh Komite Hubungan Luar Negeri Senat. Senator Corker yang mensponsori RUU menyatakan bahwa:
"Masa depan Suriah tidak pasti, tetapi Amerika Serikat memiliki kepentingan untuk mencegah pengambilalihan dilakukan oleh ekstrimis, yang menimbulkan resiko sangat nyata bagi kita dan di wilayah tersebut," (penekanan ditambahkan)
Dalam logika yang terbalik, RUU dimaksudkan untuk mencegah "pengambilalihan yang dilakukan oleh ekstrimis" namun dengan mendukung pembentukan pasukan teroris Al Qaeda.
Komite Senat Hubungan Luar Negeri dalam pengambilan suara hasilnya adalah 15-3 mendukung RUU.
Ironisnya, lobi pro-Israel juga aktif terlibat dalam melobi mendukung bantuan kepada pemberontak jihad.
Israel mendukung militer Al Nusrah di daerah-daerah yang berdekatan dengan wilayah-wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan.
randpaulSenator Rand Paul dari Kentucky (kiri) menentang RUU, ybs memperingatkan:
"Anda hari ini akan mendanai sekutu Al Qaeda" (dikutip oleh RT)
Al Qaeda, Osama dan "The Blowback" 
Semua orang tahu bahwa Al Qaeda sekarang langsung didukung oleh pemerintah Amerika Serikat.
Jangkauan implikasinya jauh. Keputusan Obama tidak hanya mempersulit legitimasi "Perang Global Melawan Terorisme" (GWOT), juga meragukan tesis "blowback".
Selain itu, hal itu menimbulkan pertanyaan yang memalukan: Mengapa presiden Amerika Serikat mendukung Al Nusrah, yang masuk dalam daftar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebagai organisasi teroris? 
CIA mengacu pada apa yang disebutnya dengan "blowback”*) tesis - dimana sebuah "aset intelijen", (yaitu jihad Islam) dikatakan "telah melawan para penyokongnya".
CIAMetoda canggih diajarkan kepada Mujahidin, dan ribuan ton senjata diberikan kepada mereka oleh Amerika Serikat  - dan Inggris - kini menyengsarakan Barat dalam fenomena yang dikenal sebagai `blowback', dimana kebijakan strategi memantul kepada penciptanya sendiri. (The Guardian, London, 15 September, 2001). 
"Apa yang telah kita buat memukul kembali ke wajah kita." Pemerintah Amerika Serikat dan CIA digambarkan sebagai bernasib buruk. CIA telah ditipu oleh Osama yang memperdayakannya. Ini seperti "anak melawan ayahnya".
Sementara CIA mengakui bahwa almarhum Osama bin Laden, pemimpin Al-Qaeda, adalah "aset intelijen" selama Perang Dingin, hubungannya dikatakan "tidak nyaman” setelah peristiwa serangan 9/11, laporan berita selalu mengabaikan hubungan Osama-CIA ini sebagai bagian dari "zaman dulu" semasa perang Soviet-Afghan. Mereka selalu digambarkan sebagai "tidak relevan" untuk memahami era setelah peristiwa 9/11:
"Bin Laden merekrut 4.000 relawan dari negaranya sendiri dan mengembangkan hubungan yang erat dengan para pemimpin Mujahidin yang paling radikal. Dia juga bekerja sama dengan CIA, ... Sejak 11 September [2001] pejabat CIA telah mengklaim mereka tidak memiliki huungan langsung ke bin Laden. "(Phil Gasper, International Socialist Review, November-December 2001)
reaganandmujahideen
Para Komandan Mujahidin Afghanistan bertemu dengan President Ronald Reagan
Sementara "blowback" tesis merupakan rekayasa yang sangat jelas, namun demikian tetap bertindak memberikan legitimasi kepada "Perang Global Melawan Terorisme". Tetapi dengan dukungan "terbuka" yang disalurkan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada organisasi Al Qaeda yang berafiliasi, maka tesis “blowback” gugur, tidak lagi kredibel.
Bukti cukup menegaskan bahwa CIA tidak pernah memutuskan hubungan dengan "Jaringan Islam militan". Secara historis, dukungan rahasia Amerika Serikat untuk teroris adalah rahasia yang aman terjaga, tidak diketahui oleh publik yang lebih luas. Selain itu, CIA tidak akan menyalurkan dukungan secara langsung. Dukungannya akan diteruskan melalui rekan-rekan intelijen di Pakistan dan Arab Saudi.
Sejak berakhirnya Perang Dingin, hubungan intelijen rahasia ini tidak hanya dipertahankan, bahkan menjadi semakin canggih.
Konsensus politik yang luas dan media setelah serangan 9/11 dibangun disekitar blowback: Al-Qaeda telah menyerang Amerika.
Perang Global Melawan Terorisme (GWOT) melawan Al Qaeda dan afiliasinya telah dilancarkan. Namun bukti yang berlimpah menegaskan bahwa intelijen Amerika Serikat terus menjadi pelindung beberapa organisasi teroris yang ada dalam daftar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Paradoksnya, dukungan rahasia kepada teroris oleh badan intelijen Barat (termasuk CIA, MI6, Jerman BND ) merupakan instrumen penting dari "Perang Global Melawan Terorisme". Sementara perang melawan teror untuk melindungi Tanah Air yang dilancarkan oleh teroris disponsori Amerika Serikat-NATO dan tentara bayaran sebagai prajurit aliansi militer Barat.
Dukungan yang diberikan secara diam-diam kepada organisasi teroris "jihadis" di sejumlah besar negara (semisal di bekas Yugoslavia, Afghanistan, Irak, Somalia, Yaman, Libya, Suriah, Niger, Mali, Aljazair, Mesir, dll ) telah digunakan oleh aliansi Amerika Serikat - NATO dalam rangka mengacaukan negara-negara berdaulat.
Obama dan Al nusrah. "Negara Sponsor Terorisme"
Kerry-ObamaAl Qaeda diidentifikasi sebagai dalang pelaku serangan 9/11 terhadap World Trade Center dan Pentagon.
Afghanistan setelah serangan 9/11 segera diidentifikasi sebagai "negara sponsor terorisme" yang menyebabkan dilakukannya pemboman dan invasi oleh pasukan Amerika Serikat dan NATO kepada Afghanistan pada tanggal 7 Oktober 2001. Pada gilirannya, keseluruhan undang-undang kontraterorisme dan executive orders yang diberlakukan di buat langsung karena terjadinya serangan 9/11.
Executive Order 13224, yang ditandatangani oleh Presiden George W. Bush pada tanggal 23 September 2001 "kewenangan penyitaan aset organisasi atau individu yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan, kepada mereka yang membantu, mensponsori, atau memberikan materi atau bantuan keuangan atau yang lain terkait dengan teroris." (23 September 2001).
Kongres Amerika Serikat meloloskan the USA PATRIOT Act 2001, ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden George W. Bush pada tanggal 26 Oktober 2001. Dikeluarkannya Undang-undang tersebut dalam rangka menanggapi serangan teroris 11 September 2001 di World Trade Centre dan Pentagon, yang diduga telah dilakukan oleh Al-Qaeda.
Menurut the 2001 Patriot Act, mereka "yang membiayai untuk bom", yakni mereka yang mendanai afiliasi Al Qaeda, adalah teroris. Dalam kata-kata dari George W. Bush pada tanggal 11 September 2001, "Kami tidak akan membuat perbedaan antara teroris yang melakukan tindakan-tindakan dan mereka yang melindunginya."
Undang-undang berkenaan dengan melindungi dan mendanai organisasi teroris. Al-Qaeda dan afiliasinya didefinisikan dalam Patriot Act sebagai jaringan teror. Orang dan organisasi yang mendukung atau bersekongkol dengan Al-Qaeda dianggap sebagai teroris.
Pertanyaan tabu : Apakah substansi daripada the Executive order 13224 dan undang-undang PATRIOT yang dikutip di atas berlaku untuk presiden Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri dan Anggota Kongres Amerika Serikat?
Departemen Kehakiman "telah menuntut individu dan organisasi yang memberikan dukungan material kepada organisasi teroris, sementara Departemen Keuangan telah membekukan aset puluhan penyandang dana teroris dan jaringannya." (Lihat Dewan Hubungan Luar Negeri - Council on Foreign Relations )
Langkah-langkah serupa, termasuk pembekuan aset atau organisasi yang mendukung terorisme, diadopsi di Uni Eropa. "Sejak tahun 2007, Departemen Keuangan Inggris telah membekukan aset (PDF) dari ratusan orang dan organisasi yang terhubung dengan al-Qaeda melalui Satuan Pembekuan Aset." (Ibid)
Pemerintah nasional yang memberikan dukungan kepada Al-Qaeda dikategorikan sebagai "Negara-sponsor terorisme".
Penandaan ini ditentukan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Bahkan, Menteri Luar Negeri, yaitu John Kerry memiliki kewenangan "untuk menentukan bahwa pemerintah negara tersebut telah berulang kali memberikan dukungan untuk aksi terorisme internasional." (Daftar Departemen Luar Negeri), Juga lihat Biro Kontraterorisme)
Barack Obama dan John Kerry: Apakah Mereka "Tersangka Teror "?
Sekarang mari kita teliti secara lebih rinci Front Al Nusrah, yang merupakan kekuatan tempur utama pemberontak di Suriah. Al Nusrah berafiliasi dengan Al Qaeda. Pemimpin Al Nusra, Abu Mohammad al - Golani, telah berjanji setia kepada pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri, yang menggantikan Osama bin Laden setelah kematiannya.
Menurut the State Department Bureau of Counter-terrorism, Jabhat al Nusrah, yang merupakan kekuatan pemberontak utama di Suriah adalah organisasi teroris, salah satu afiliasi Al-Qaeda di Irak (AQI ).
Departemen Luar Negeri telah mengeluarkan "larangan sengaja menyediakan, atau mencoba atau berkomplot untuk menyediakan, bahan pendukung atau sumber daya, atau terlibat dalam transaksi dengan Front al-Nusrah, dan pembekuan semua properti dan kepentingan dalam properti organisasi yang berada di Amerika Serikat, atau datang di Amerika Serikat atau mengatur warga Amerika Serikat." (penekanan ditambahkan).
Hal tersebut dimengerti bahwa kebijakan kontraterorisme Departemen Luar Negeri Amerika Serikat  juga berlaku untuk "negara sponsor terorisme".
Al Nusrah dibiayai oleh Turki, Qatar, Arab Saudi dan Israel yang melakukan konsultasi erat dengan NATO dan Pentagon.
Pemerintahan Obama telah secara terbuka menegaskan dukungannya terhadap pemberontak Suriah dimana sebagian besar bantuannya disalurkan kepada Al Nusrah.
The Patriot Act " melarang orang dengan sengaja menyembunyikan yang melakukan atau akan melakukan berbagai pelanggaran teroris".
Selain itu, keseluruhan executive orders serta undang-undang Patriot tahun 2001 melarang "melindungi teroris".
The Patriot Act mengenakan hukuman baru yang keras terhadap mereka yang melakukan dan mendukung operasi teroris, baik di dalam maupun di luar negeri. "Ancaman teror baik yang berasal dari "teroris yang membiayai sebuah bom sebagai orang yang menekan tombol bom".
Menurut undang-undang Patriot, mereka "yang membiayai untuk bom", yaitu dana afiliasi Al Qaeda, merupakan aksi teroris.
Dengan kata lain, pemerintahan Obama dan sekutunya melindungi sebuah organisasi teror yang ada di dalam daftar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Dalam hal ini, Presiden Obama dan Menteri Luar Negeri John Kerry dapat bertanggung jawab karena dengan "sengaja menyediakan, atau mencoba atau berkomplot untuk menyediakan, bahan pendukung atau sumber daya untuk, atau terlibat dalam transaksi dengan Front al-Nusrah" :
"UU [PATRIOT] menciptakan bentuk pelanggaran baru yang melarang orang sengaja melindungi yang telah melakukan atau akan melakukan berbagai pelanggaran teroris", namun pemerintahan Obama secara terbuka mendukung satuan teroris, yang melanggar undang-undang anti-terorisme itu sendiri.
Keterlibatan Media
Menurut CNN, dengan mengutip sumber-sumber intelijen, Al Nusrah merupakan "kekuatan terbaik, dan kelompok teror yang terlengkap persenjataannya" di Suriah, diperkiraan memiliki 10.000 pasukan. Dari mana mereka mendapatkan uang dan senjata? CNN tidak memberikan rincian tentang mengapa Al Nusrah adalah yang terbaik dan terlengkap persenjataannya, dalam kaitannya dengan berbagai apa yang disebutnya sebagai pemberontak faksi moderat, yang dari sudut pandang militer secara luas tdk berlaku.
How many of these Al Nusrah forces remain operative following the government's counteroffensive remains to be established..
Ironisnya, laporan terbaru CNN ini, 18 Juni 2013 menunjukkan bahwa pemberontak, bukan  pemerintah yang memiliki senjata kimia :
"Mereka [Al Nusrah] membuat upaya nekat untuk mendapatkan senjata kimia," kata analis CNN, mencatat bahwa dalam beberapa minggu terakhir, petugas keamanan di Irak dan Turki menangkap operatif [ Al Nusrah ] yang "mencoba untuk mendapatkan sarin."
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Polisi Turki menegaskan bahwa mereka menangkap operatif Al Nusrah yang memiliki gas sarin.
Laporan CNN saling bertentangan. Artikel CNN yang sama mengisyaratkan bahwa pemberontak "mencoba untuk mendapatkan" senjata kimia, menjadikan kejadian tersebut  untuk "mempersenjatai pemberontak" :
Pemerintahan Obama mengumumkan pekan lalu bahwa ia akan mulai mempersenjatai pemberontak karena Suriah menyeberangi "garis merah" dengan menggunakan senjata kimia - termasuk gas sarin - terhadap oposisi.
Perkembangannya adalah mungkin di tengah-tengah pertemuan puncak Kelompok Delapan di Irlandia Utara, Senin, ketika keadaan latar belakang yang menarik dalam pertemuan, dimana Rusia sekutu lama Suriah mengatakan langkahnya mendukung "mereka yang membunuh musuh-musuh mereka dan makan organ mereka." 
… Obama belum merinci peningkatan dukungan militernya, namun para pejabat Washington mengatakan kepada CNN bahwa rencananya termasuk menyediakan senjata ringan, amunisi dan mungkin senjata anti-tank kepada para pemberontak.
Implikasi Yang Luas Atas Dukungan Obama Kepada Al Nusrah
terrorists
The blowback tesis kini sudah tidak beroperasi. Amerika Serikat tidak pernah berhenti untuk mendukung Al Qaeda. Organisasi-organisasi teroris diciptakan oleh intelijen Amerika Serikat  dan didukung oleh Washington. The blowback tesis disangkal bukan hanya dengan "dukungan terbuka" Obama kepada Al Nusrah, akan tetapi juga berkaitan dengan Kelompok Pejuang Islam Libya (LIFG)  yang terafiliasi dengan Al Qaeda, yang langsung didukung oleh NATO sejak awal pemberontakan dan kampanye pemboman di Libya pada tahun 2011.
"Perang Global Melawan Terorisme" (GWOT) telah menjadi konsep yang semakin rapuh. Melancarkan "Perang Melawan Terorisme" dengan partisipasi aktif dari organisasi Al Qaeda yang berafiliasi merupakan suatu kekeliruan yang jelas, sebuah kebohongan besar, non sequitur. (Sebuah pernyataan yang tidak mengikuti secara logis dari apa yang mendahuluinya - The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fourth Edition copyright ©2000 by Houghton Mifflin Company. Updated in 2009. Published by Houghton Mifflin Company. All rights reserved.).
Propaganda dan kampanye disinformasi media di belakang "Perang Global Melawan Terorisme" juga telah memasuki lorong buntu. Memburu teroris dengan mendukung teroris? Akankah publik Amerika mendukung pemerintah yang menyalurkan miliaran dolar pajak untuk organisasi teroris sebagai sarana untuk "memerangi terorisme"?
Pasca serangan 11 September 2001 doktrin militer Pentagon didasarkan pada "Perang Global Melawan Terorisme". Ini adalah konsensus dalam militer Amerika Serikat. Hal ini digunakan dalam perekrutan, pelatihan dan indoktrinasi pasukan Amerika Serikat.
Akankah prajurit Amerika baik pria maupun wanita menerima dan menelan begitu saja kebohongan besar dan berjuang untuk sesuatu yang nampaknya palsu, yaitu "perang melawan terorisme".
Kriminalisasi Negara Amerika Serikat  
Presiden Obama secara "terbuka" mendukung pemberontak Al Qaeda Suriah, artinya sama dengan “menciptakan situasi yang akan menimbulkan masalah atau yang tidak menyenangkan - opens up a can of worms”.
Bagaimana kita mengkategorikan seorang Presiden Amerika yang mengatakan bahwa dia berkomitmen untuk memerangi Al-Qaeda, sementara pada saat yang sama mendukung Al-Qaeda?
Seluruh doktrin Keamanan Dalam Negeri - Homeland Security terjatuh seperti setumpuk kartu.
Pemerintah Amerika Serikat melakukan pelanggaran terhadap undang-undang anti-terorismenya sendiri.
*). Blowback: Efek yang disebabkan oleh resirkulasi ke negara sumber disinformasi yang sebelumnya ditanam di luar negeri oleh dinas intelijen negara itu dalam upaya untuk menyesatkan pemerintah negara lain.- The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fourth Edition copyright ©2000 by Houghton Mifflin Company. Updated in 2009. Published by Houghton Mifflin Company. All rights reserved. "

No comments: