Dapur Rasulullah ﷺ
"Aku teringat kondisi Rasulullah ﷺ saat meninggal dunia. Demi Allah, beliau tidak pernah kenyang karena makan roti dan daging sebanyak dua kali dalam sehari" “TIDAKLAH aku kenyang karena makanan melainkan aku ingin menangis,” kata Aisyah.
Masruq bertanya, “Mengapa begitu?”
“Aku teringat kondisi Rasulullah ﷺ saat meninggal dunia. Demi Allah, beliau tidak pernah kenyang karena makan roti dan daging sebanyak dua kali dalam sehari”
Masya Allah. Rasulullah ﷺ adalah junjungan kita semua. Tapi perutnya tak pernah merasakan kenyang. Bukan Karena “perut kadut”: berapapun makanan yang masuk tak merasa kenyang. Melainkan benar benar tidak ada yang dimakan.
Cerita di atas ada di dalam kitab Syarah Syamail karya Syaikh Abdurazak bin Abdul Muchsin Al-Badrun Badr. Menurut Syaikh ini cerita itu dhaif. Namun bahwa Rasulullah ﷺ sering kelaparan dikuatkan perawi yang lain.
Imam Bukhari misalnya meriwayatkan, “Keluarga Muhammad tidak pernah merasakan kenyang dua hari berturut turut karena makan roti gandum. Hingga beliau wafat.”
Imam Tirmidzi juga menceritakan, “Rasulullah ﷺ dan keluarganya seringkali bermalam tanpa tersedia makanan malam (di rumah mereka). Sedang kebanyàkan roti yang mereka miliki hanyalah roti gandum.”
Roti itupun dari gandum yang kasar. “Beliau tak pernah makan roti dari gandum yang ditumbuk sampai halus hingga beliau wafat,” kata Imam Bukhari. Roti yang baik tentu berasal dari tepung yang halus.
Bukan tak mampu beli gandum yang bagus. Melainkan beliau selalu mendahulukan kepentingan umatnya. Bila beliau memiliki sesuatu langsung dibagikan kepada orang lain.
Anas bin Malik, pembantu Rasulullah ﷺ ini bercerita, “Suatu ketika Rasulullah ﷺ dihadiahi kurma. Kemudian beliau membagikannya dengan satu keranjang (kepada orang yang membutuhkan). Setelah semua kurma terbagi, beliau makan dengan duduk yang tampak lemas. Aku mengetahui saat itu, beliau benar benar lapar.” HR. Ahmad.
Nah, bagaimana dengan kita?*
Rep: Bambang S.
Editor: Rofi' Munawwar
No comments:
Post a Comment