Rahasia Nabi Muhammad Bongkar Pembocor Rahasia

Nabi Muhammad selalu dilindungi Allah. Red: Erdy Nasrul Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

Meski Nabi Muhammad manusia biasa yang punya kelemahan, Allah menjamin sang Nabi pasti dilindungi dari bahaya. Cara Allah melindungi Nabi Muhammad sungguh unik. Ada yang melalui malaikat yang hendak menimpakan azab, seperti yang terjadi di Thaif. Kemudian juga ada perisai manusia seperti pamannya sendiri, Hamzah yang wafat dalam pertempuran Uhud.

Kali ini, ada kisah menarik tentang Nabi Muhammad memberitahukan sebuah rahasia kepada orang dekatnya. Rahasia itu harus dijaga. Tentu tidak boleh disebarluaskan. Namun oleh si orang itu justru diberitahukan kepada orang lain. Kisah itu diabadikan Allah dalam Surah Tahrim ayat tiga berikut ini.

إِلَىٰ بَعْضِ أَزْوَٰجِهِۦ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِۦ وَأَظْهَرَهُ ٱللَّهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُۥ وَأَعْرَضَ عَنۢ بَعْضٍ ۖ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِۦ قَالَتْ مَنْ أَنۢبَأَكَ هَٰذَا ۖ قَالَ نَبَّأَنِىَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْخَبِيرُ

Wa iż asarran-nabiyyu ilā ba'ḍi azwājihī ḥadīṡā, fa lammā nabba`at bihī wa aẓ-harahullāhu 'alaihi 'arrafa ba'ḍahụ wa a'raḍa 'am ba'ḍ, fa lammā nabba`ahā bihī qālat man amba`aka hāżā, qāla nabba`aniyal-'alīmul-khabīr

Ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".

Tafsiran ulama

Penafsir Alquran Abdurrahman Sa’di dalam tafsirnya menjelaskan sebagai berikut:

Allah berfirman, “Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya suatu peristiwa.” Kebanyakan ahli tafsir menyatakan bahwa istri yang dimaksud adalah Hafshah, Ummul Mukminin.

Hafshah, demikian nama singkat yang dimiliki putri Khalifah Umar bin al-Khatthab. Hafshah dikenal sebagai sosok perempuan yang cerdas.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

    Ia dikaruniai kemampuan yang tak lazim dimiliki oleh perempuan semasanya, yaitu mahir menulis dan membaca. Bagi ukuran perempuan di masa itu, ia dikenal pemberani. Karakter itu merupakan warisan dari sang ayah.

Sikap itu diakui oleh Aisyah. Ia melukiskan sifat Hafshah sama dengan Umar bin Khatthab. Dalam hal keberanian, beliau memiliki kepribadian yang kuat dan ucapan yang tegas.

Ketika itu, pascameninggalnya Umar bin Khatthab, muncul ketegangan politik internal kaum Muslimin. Aisyah memintanya membela Usman dan mendukung kekhalifahannya.

Namun, permintaan itu ditolak oleh Hafshah. Ia lebih memilih beribadah, terutama berpuasa dan shalat malam hingga akhir hidupnya.

Hafshah dilahirkan pada tahun yang sangat terkenal dalam sejarah orang Quraisy. Saat Nabi Muhammad memindahkan Hajar Aswad ke tempatnya semula, Ka’bah. Kelahiran itu terjadi di Makkah, 18 tahun sebelum peristiwa hijrah. Tepat lima tahun sebelum Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rasul.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, ketika itu Ka’bah pernah dibangun kembali setelah roboh diterjang banjir. Pada tahun yang sama, saat Fathimah az-Zahra, putri bungsu Rasulullah, dilahirkan.

Diriwayatkan, beberapa hari setelah Fathimah lahir, istri Umar bin Khatthab, Zainab binti Madh’un, melahirkan Hafshah. Umar sempat cemas karena pada zaman itu kelahiran bayi perempuan dianggap membawa aib keluarga.rol

No comments: