Ratu Balqis Takjub Melihat Istana Nabi Sulaiman

Informasi tentang pemimpin Saba ini diperoleh melalui burung hudhud. Red: Hasanul Rizqa Ratu Balqis
Foto: wikipedia
 Kisah tentang Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis tertera dalam Alquran surah an-Naml ayat 20-44. Burung hud-hud melaporkan negeri Saba sebagai sebuah kerajaan besar yang dipimpin seorang wanita. Mereka juga menyampaikan bahwa kaum Saba masih menyembah matahari. Setan telah menghalangi mereka sehingga memandang perbuatan buruk kaum Saba dipandang indah. (QS an-Naml [27]: 24).

Setelah mendengar kabar tersebut, Nabi Sulaiman AS tidak terima dan meminta burung hud-hud untuk menyampaikan surat yang isinya mengajak Balqis taat kepada Allah. (QS an-Naml [27]: 28).

Burung hud-hud diperintahkan menjatuhkan surat tersebut kepada Balqis dan menunggu apa reaksi sang ratu atas surat tersebut. (QS an-Naml [27]: 28).

Isi surat Nabi Sulaiman tersebut berbunyi, “Dengan menyebut nama Allah yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang. Janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS an-Naml [27]: 30-31).

Setelah menerima surat dari Nabi Sulaiman itu, Ratu Balqis mengumpulkan para pembesarnya (QS an-Naml [27]: 29). Ia meminta pertimbangan para pembesar kerajaan untuk menjawab surat dari Nabi Sulaiman. (QS an-Naml [27]: 32).

Sang ratu memberi kesempatan kepada para pembesarnya untuk menyampaikan saran. Mereka menyebut Saba adalah negeri besar dan memiliki kekuatan untuk berperang. Namun, semua keputusan akhir diserahkan kepada Balqis (QS an-Naml [27]: 33).

Keterangan di atas memberikan pelajaran, meski Balqis memegang kekuasaan yang besar, ia tetap demokratis. Ia memberikan kesempatan para pembantunya untuk memberikan saran.

Mendapat masukan tentang kemampuan negeri Saba untuk berperang, sang ratu memilih jalan damai. Ia tidak ingin mengorbankan rakyatnya.

Ia paham benar konsekuensi jika melakukan konfrontasi dengan Nabi Sulaiman. “Dia berkata, ‘Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina, dan demikianlah yang akan mereka perbuat'.” (QS an-Naml [27]: 34).

Sang ratu memilih menjawab surat Nabi Sulaiman dan mengirim utusan dengan membawa beberapa hadiah sebagai simbol persahabatan. (QS an-Naml [27]: 35).

Sikap bijaksana Balqis sangat menonjol. Ia tidak ingin rakyatnya menjadi hina. Ia memilih menjalin hubungan yang baik dengan Nabi Sulaiman AS.

Saat mengunjungi istana Nabi Sulaiman AS, Ratu Balqis merasa takjub. Ia terkagum-kagum akan keindahan pusat kerajaan Bani Israil ini.

Lantai istana Nabi Sulaiman AS terbuat dari kaca dan di bawahnya berisi air. Seolah-olah air menjadi lantai. Saat memasuki istana itu Balqis bahkan sampai mengangkat bajunya karena khawatir basah.

Mengetahui istana tersebut dari kaca, Balqis menyadari betapa kecilnya kekuasaan yang ia miliki. Ia kemudian tersadar dan beriman kepada Allah.

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan daku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam.” (QS an-Naml [27]: 44).rol

No comments: