Misteri harta karun di Desa Lamnga
NAMA desa ini tidaklah asing di telinga masyarakat Aceh. Desa tersebut terletak di pesisir Kabupaten Aceh Besar dengan jarak 12 kilometer dari Kota Banda Aceh atau pusat Pemerintahan Aceh.
Ribuan pecahan keramik bermotif kuno berserakan di area tambak warga yang mencapai puluhan hektar.
Pecahan keramik tersebut diduga adalah benda peninggalan sejarah yang memiliki nilai tawar tinggi.
“Pecahan ini terjadi saat warga membangun tambak dengan menggunakan alat berat (beco). Warga tidak mengetahui ada benda kuno dalam tanah, sehingga saat penggalian, banyak keramik kuno yang pecah. Kebanyakan bermotif Cina,” kata seorang warga kepada penulis beberapa waktu lalu.
Menurut sumber ini, beberapa keramik sempat diselamatkan oleh warga yang melihatnya saat itu. Namun tindaklanjutnya tidak diketahui hingga kini.
Tidak hanya dalam satu kejadian, sejumlah warga di desa itu juga dilaporkan pernah menemukan benda kuno yang terkubur di dalam tanah. Namun semua temuan tadi dilakukan secara tidak sengaja.
“Mereka menemukannya saat membetulkan tambak. Namun hingga kini tidak ada penggalian resmi untuk mencari benda kuno lainnya,” kata dia.
“Saya tidak mengetahui, mengapa begitu banyak benda kuno yang ditemukan di Desa Lamnga. Namun menurut orang keramat, masih banyak benda kuno yang terpendam di desa ini,” kata warga ini lagi.
Sementara itu, Muhammad, salah seorang petinggi di Desa Lamnga, membenarkan adanya benda kuno yang tertimbun di desanya.
“Benar, namun jika ada orang yang mencoba mengambilnya, hendaknya memberitahu kepada kami terlebih dahulu. Nanti saya jelaskan. Tidak hanya keramik, tetapi benda-benda lain juga pernah ditemukan di sini,” ujar lelaki yang dituakan di desa tersebut kepada penulis dengan penuh kerahasiaan.
Desa Lamnga memang memiliki catatan sejarah panjang tentang perlawanan rakyat atas agresi Belanda. Sejak ratusan tahun lalu, Desa Lamnga menjadi benteng perlawanan rakyat terhadap agresi Belanda.
Sejumlah penentang Belanda berasal dari desa ini, seperti Teuku Ibrahim Lamnga, Teuku Nyak Makam, Teuku Masjid dan lainnya. Namun banyak sisi sejarah yang belum terungkap di sana, termasuk keberadaan benda kuno yang terpendam di sana.[] (mrd)
Foto: Ilustrasi
murdani
Ribuan pecahan keramik bermotif kuno berserakan di area tambak warga yang mencapai puluhan hektar.
Pecahan keramik tersebut diduga adalah benda peninggalan sejarah yang memiliki nilai tawar tinggi.
“Pecahan ini terjadi saat warga membangun tambak dengan menggunakan alat berat (beco). Warga tidak mengetahui ada benda kuno dalam tanah, sehingga saat penggalian, banyak keramik kuno yang pecah. Kebanyakan bermotif Cina,” kata seorang warga kepada penulis beberapa waktu lalu.
Menurut sumber ini, beberapa keramik sempat diselamatkan oleh warga yang melihatnya saat itu. Namun tindaklanjutnya tidak diketahui hingga kini.
Tidak hanya dalam satu kejadian, sejumlah warga di desa itu juga dilaporkan pernah menemukan benda kuno yang terkubur di dalam tanah. Namun semua temuan tadi dilakukan secara tidak sengaja.
“Mereka menemukannya saat membetulkan tambak. Namun hingga kini tidak ada penggalian resmi untuk mencari benda kuno lainnya,” kata dia.
“Saya tidak mengetahui, mengapa begitu banyak benda kuno yang ditemukan di Desa Lamnga. Namun menurut orang keramat, masih banyak benda kuno yang terpendam di desa ini,” kata warga ini lagi.
Sementara itu, Muhammad, salah seorang petinggi di Desa Lamnga, membenarkan adanya benda kuno yang tertimbun di desanya.
“Benar, namun jika ada orang yang mencoba mengambilnya, hendaknya memberitahu kepada kami terlebih dahulu. Nanti saya jelaskan. Tidak hanya keramik, tetapi benda-benda lain juga pernah ditemukan di sini,” ujar lelaki yang dituakan di desa tersebut kepada penulis dengan penuh kerahasiaan.
Desa Lamnga memang memiliki catatan sejarah panjang tentang perlawanan rakyat atas agresi Belanda. Sejak ratusan tahun lalu, Desa Lamnga menjadi benteng perlawanan rakyat terhadap agresi Belanda.
Sejumlah penentang Belanda berasal dari desa ini, seperti Teuku Ibrahim Lamnga, Teuku Nyak Makam, Teuku Masjid dan lainnya. Namun banyak sisi sejarah yang belum terungkap di sana, termasuk keberadaan benda kuno yang terpendam di sana.[] (mrd)
Foto: Ilustrasi
murdani
No comments:
Post a Comment