10 Benda Sehari-hari di Sekitar Kita yang Ditemukan Muslim

Peta telah membantu orang-orang untuk menemukan rute perjalanan mereka selama 3.500 tahun, yang paling awal adalah peta papan tanah liat Inilah 10 Benda Sehari-hari di Sekitar Kita yang Ditemukan Muslim
Abbas ibnu Firnas adalah orang pertama yang benar-benar berusaha membuat mesin terbang dan berhasil diterbangkannya.
Selain universitas pertama, dan bahkan sikat gigi, ada banyak penemuan Muslim yang mengejutkan yang membentuk kehidupan kita di dunia hingga saat ini. Asal usul ide dan objek fundamental ini menjadi fokus “1001 Penemuan”, sebuah buku yang merayakan sejarah 1.000 tahun warisan Muslim. Dari buku ini, saya telah merangkum sepuluh penemuan luar biasa oleh Muslim yang masih kita gunakan sampai sekarang.

1.Kopi
Lebih dari dua belas ratus tahun yang lalu, orang-orang pekerja keras telah berjuang untuk tetap terjaga tanpa stimulan ini, sampai sekawanan kambing yang penasaran dan tuan mereka yang waspada. Seorang Arab bernama Khalid, menemukan zat sederhana namun mengubah kehidupan dunia. Saat kambingnya merumput di lereng Etiopia, dia memperhatikan bahwa mereka menjadi lebih hidup dan bersemangat setelah makan biji tertentu. Alih-alih hanya memakan mentah biji itu, ia memetiknya dan merebusnya untuk membuat “al-qahwa“. 
2. Jam
Seorang laki-laki terampil bernama Ismail al-Jazari dari Diyarbakir di Turki Tenggara adalah seorang Muslim yang saleh dan teknisi terlatih yang melahirkan konsep mesin otomatis. Pada 1206, al-Jazari telah membuat banyak jam dengan berbagai bentuk dan ukuran.
Ismail al-Jazari dari Diyarbakir di Turki Tenggara adalah seorang Muslim yang saleh dan teknisi terlatih yang melahirkan konsep mesin otomatis
Sama seperti kita butuh mengetahui waktu untuk mengatur hidup kita, begitu pula Muslim lebih dari tujuh ratus tahun yang lalu. Al-Jazari berpegang pada tradisi pembuatan jam Muslim yang lama. Mereka tahu pentingnya mengetahui waktu sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik melalui perbuatan baik: untuk mengetahui kapan harus sholat pada waktu yang tepat setiap hari dan mengumumkan adzan di masjid.
4. Alat Kebersihan
Keyakinan Muslim didasarkan pada kemurnian dan kebersihan, baik dalam bentuk fisik maupun spiritual. Dalam dunia Islam abad ke 10, produk-produk yang ditemukan di lemari kamar mandi dan praktik kebersihan dapat bersaing dengan produk yang kita miliki saat ini.
Pada abad ke-13, teknisi yang sama, al-Jazari, menulis buku yang menjelaskan perangkat mekanis, termasuk mesin “wudhu”. Mesin ini dapat digerakkan dengan mudah, dan dibawa ke depan tamu. Tamu kemudian akan mengetuk kepala mesin dan air akan keluar dalam delapan semburan singkat, menyediakan cukup air untuk wudhu. Metode ini juga menghemat air.
Muslim ingin benar-benar bersih dan tidak hanya menyiram diri mereka sendiri dengan air, jadi mereka membuat sabun dengan mencampurkan minyak (biasanya minyak zaitun) dengan “al-qali”, zat seperti garam. Ini kemudian direbus untuk mendapatkan campuran yang tepat, dibiarkan mengeras dan digunakan di hammam, tempat mandi.
Al-Kindi juga menulis sebuah buku tentang parfum yang berjudul “Buku Kimia Parfum dan Penyulingan“. Ia dikenal tidak hanya sebagai seorang filsuf, tetapi juga seorang apoteker, dokter mata, fisikawan, matematikawan, ahli geografi, astronom dan ahli kimia.
Bukunya berisi lebih dari seratus resep minyak wangi, salep, dan air aromatik. Tradisi pembuatan parfum yang berusia berabad-abad semuanya dimungkinkan oleh para ahli kimia Muslim dan metode distilasi mereka: mereka menyuling tanaman dan bunga serta membuat parfum dan bahan untuk apotek terapeutik.
5.Universitas
Pencarian pengetahuan sangat dekat dengan hati umat Islam. Dalam al-Quran, umat Islam didorong untuk terus mencari ilmu, mengamati dan merenung.
Maka Fatima al-Fihri, seorang perempuan muda yang salehah, ingin memberi masyarakat Fez sebuah pusat pembelajaran. Seperti beberapa masjid agung, al-Qarawiyin di Fez dengan cepat berkembang menjadi tempat pengajaran agama dan diskusi politik.
Secara bertahap ia memperluas pendidikannya ke semua mata pelajaran, terutama ilmu alam, dan karenanya mendapatkan namanya sebagai salah satu universitas pertama dalam sejarah.
Selain astronomi, ada studi Al-Quran dan teologi, hukum, retorika, prosa dan penulisan syair, logika, aritmatika, geografi dan kedokteran. Ada juga mata kuliah tata bahasa, sejarah Islam, dan unsur kimia dan matematika.
Variasi topik dan kualitas pengajarannya yang tinggi menarik para pelajar dan siswa dari seluruh dunia. Masih beroperasi hampir 1.200 tahun kemudian, Hassani mengatakan dia berharap pusat pendidikan itu akan mengingatkan orang-orang bahwa belajar adalah inti dari tradisi Islam dan bahwa kisah al-Firhi akan menginspirasi perempuan muda Muslim di seluruh dunia saat ini.
6. Pesawat Terbang
Abbas ibnu Firnas adalah orang pertama yang benar-benar berusaha membuat mesin terbang dan berhasil diterbangkannya. Pada abad ke-9 ia merancang peralatan bersayap yang secara kasar menyerupai kostum burung.
Dalam percobaannya yang paling terkenal, dekat Cordoba di Spanyol, Firnas terbang ke atas selama beberapa saat, sebelum jatuh ke tanah dan mematahkan sebagian punggungnya. Desainnya tidak diragukan lagi akan menjadi inspirasi bagi seniman dan penemu Italia terkenal Leonardo da Vinci sekitar enam ratus tahun kemudian.
7. Peralatan Bedah
Jika kita melakukan perjalanan kembali ke abad ke-10, kita bisa melihat seorang ahli bedah yang bernama Abul Qasim Khalaf ibnu al-Abbad al-Zahrawi, seorang pria yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Dia menulis al-Tadrif, ensiklopedia medisnya yang mencakup risalah berjudul “On Surgery“.
Ini memiliki koleksi yang mengejutkan tentang lebih dari dua ratus alat bedah. Menggunakan peralatan untuk pembedahan adalah konsep revolusioner karena memungkinkan sains berubah dari spekulatif menjadi eksperimental.
Temuan ahli bedah Muslim bernama Abul Qasim Khalaf ibnu al-Abbad al-Zahrawi, seorang pria yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis
Ini adalah risalah pertama dalam sejarah kedokteran yang mengilustrasikan penggunaan peralatan bedah. Faktanya, rancangan peralatan bedahnya sangat akurat sehingga hanya mengalami sedikit perubahan dalam satu milenium. Ilustrasi inilah yang meletakkan dasar untuk operasi di Eropa.
8.Peta
Peta telah membantu orang-orang untuk menemukan rute perjalanan mereka selama 3.500 tahun, yang paling awal adalah peta papan tanah liat. Pengenalan kertas merupakan lompatan besar dalam seni pembuatan peta.
Teknologi modern menggunakan sistem satelit dan perangkat penerima lainnya untuk menghitung posisi di bumi. Kembali ke dalam sejarah, peta dibuat dari kesaksian para pengelana dan peziarah.
Umat Islam mulai menjelajah pada abad ke 7. Mereka meninggalkan tempat asal mereka untuk berdagang dan untuk alasan agama, untuk menjelajahi dunia tempat mereka tinggal. Mereka berjalan melalui rute, terkadang hanya mengumpulkan pengetahuan tentang tempat-tempat baru, dan ketika mereka kembali mereka memberi penjelasan tentang cara mereka mencapai tempat itu dan orang-orang serta pemandangan yang mereka temui. Pertama, ini dari mulut ke mulut, tetapi dengan diperkenalkannya kertas di Baghdad pada abad ke-8, peta dan panduan perjalanan pertama dapat dibuat.
9.Musik
Apakah seniman dan penyanyi abad ke-20 tahu bahwa sebagian besar karya mereka ada di tangan Muslim dari abad ke-9? Seniman-seniman ini, al-Kindi khususnya, menggunakan notasi musik: sistem penulisan musik.
Mereka juga menamai nada-nada skala musik dengan suku kata, bukan huruf, yang disebut solmization. Suku kata ini membentuk skala dasar dalam musik saat ini dan kita semua akrab dengan do, re, mi, fa, so, la, ti. Alfabet Arab untuk skala ini adalah Dal, Ra, Mim, Fa, Sad, Lam, Sin. Kesamaan fonetik antara skala hari ini dan alfabet Arab yang digunakan pada abad ke-9 sungguh mencengangkan. Selain itu, umat Islam juga mengembangkan alat musik.
10. Aljabar
Kata “aljabar” berasal dari judul risalah ahli matematika Persia yang terkenal di abad ke-9 “Kitab al-Jabr Wal Mugabala” yang secara kasar diterjemahkan menjadi “Buku Penalaran dan Penyeimbangan”. Al-Khawarizmi memperkenalkan awal dari aljabar.
Penting untuk memahami betapa pentingnya ide baru ini. Sebenarnya, itu adalah langkah revolusioner dari konsep matematika Yunani, yang pada dasarnya didasarkan pada geometri. Matematikawan yang sama, Al-Khwarizmi, juga orang pertama yang memperkenalkan konsep menaikkan bilangan menjadi suatu pangkat.
Buku-buku karangan Al-Khawarizmi diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin di Eropa pada tahun 1000-an dan 1100-an, dimana beliau dikenal dengan nama Algoritmi
Dalam bukunya yang monumental, Al-Kitāb al-Mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Bahasa Inggris: The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing), beliau menetapkan dasar penting dari persamaan aljabar. Judul bukunya sendiri mengandung kata “al-jabr” yang artinya “completion (penyelesaian)”, darimana kata Latin algebra bersumber?
Di bukunya, al-Khawarizmi menjelaskan bagaimana menggunakan persamaan aljabar dengan variabel yang tidak diketahui untuk menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat, seperti perhitungan zakat dan warisan.
Aspek unik dari alasannya menggembangkan aljabar adalah hasratnya untuk menjadikan perhitungan yang ditetapkan oleh hukum Islam (zakat dan warisan, misalnya), lebih mudah di dunia yang saat itu belum ada kalkulator dan komputer.
Buku-buku karangan Al-Khawarizmi diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin di Eropa pada tahun 1000-an dan 1100-an, dimana beliau dikenal dengan nama Algoritmi (dan kata Alogaritma didasarkan pada nama dan hasil kerjanya). Tanpa Aljabar dan algoritma, kita tak akan mengenelak enkripsi yang akhinrya lahir komputer.*
Rep: Nashirul Haq
Editor: Insan Kamil

No comments: