Ketika Bumi Diguncang, Manusia Akan Terbagi 3 Golongan
Surat Al-Waqi'ah sering dibaca kaum muslimin dan dijadikan wirid setiap hari. Kandungannya berisi tentang dahsyatnya Hari Kiamat, namun keutamaannya menjadi wasilah bagi pembacanya terhindar dari kemiskinan.
Dalam Surat Al-Waqi'ah, Allah menegaskan peristiwa Hari Kiamat yang tidak dapat disangkal. Ketika bumi diguncang, manusia akan terbagi menjadi tiga golongan. Berikut penjelasannya.
Surat Al-Waqi'ah (surat ke-56 Al-Qur'an) terdiri dari 96 ayat dan termasuk surat Makkiyah. Allah mengabarkan peristiwa Kiamat dan golongan manusia pada ayat 1-12 dari surat ini:
إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (1) لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ (2) خَافِضَةٌ رَافِعَةٌ (3) إِذَا رُجَّتِ الأرْضُ رَجًّا (4) وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا (5) فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا (6) وَكُنْتُمْ أَزْوَاجًا ثَلاثَةً (7) فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ (8) وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ (9) وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ (10) أُولَئِكَ الْمُقَرَّبُونَ (11) فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ (12)
Artinya: "Apabila terjadi hari Kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu beterbangan, dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga kenikmatan." (QS Al-Waqi'ah Ayat 1-12)
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Al-Waqi'ah adalah salah satu nama dari nama-nama hari kiamat. Pada ayat kedua, makna (كَاذِبَةٌ) kaadzibah menurut Muhammad ibnu Ka'b ialah pasti terjadi.
Menurut Qatadah, terjadinya hari kiamat tidak dapat diubah atau diundurkan atau dicabut.Ibnu Jarir mengatakan bahwa lafaz kaadzibah adalah bentuk masdar (akar kata) sama dengan lafaz 'afiyah dan 'aqibah.
Pada ayat ketiga: "(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain)." Artinya, merendahkan banyak kaum hingga sampai ke tempat yang paling dasar di dalam neraka, sekalipun ketika di dunia mereka adalah orang-orang yang mulia. Dan meninggikan kaum yang lainnya hingga sampai ke tempat yang tertinggi di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, sekalipun ketika di dunia mereka adalah orang-orang yang rendah. Demikian pendapat Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya.
As-Saddi mengatakan bahwa hari Kiamat adalah hari orang-orang yang angkuh direndahkan dan orang-orang yang rendah diri ditinggikan.
Selanjutnya di ayat keempat, "apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya". Yakni berguncang dengan guncangan dahsyat yang menimbulkan gempa di seluruh kawasan bumi. Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa gempa itu mengguncang semua yang ada di bumi sebagaimana ayakan mengguncang barang yang diayaknya.
"Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya." (Al-Waqi'ah: 5). Yaitu dihancurkan dengan sehancur-hancurnya, menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Qatadah, dan lain-lainnya.
"Maka jadilah dia debu yang beterbangan." (Al-Waqi'ah: 6). Abu Ishaq telah meriwayatkan dari Al-Haris dari Ali radhiyallahu 'anhu bahwa semua gunung di hari itu menjadi debu yang beterbangan, kemudian lenyap tanpa bekas.
Manusia Menjadi 3 Golongan
Pada ayat selanjutnya, Allah Ta'ala menegaskan yang artinya: "Dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dahulu (masuk surga)." (Al-Waqi'ah: 7-10)
Yaitu, pada hari Kiamat kelak manusia terbagi menjadi tiga golongan, suatu golongan berada di sebelah kanan 'Arasy. Mereka adalah orang-orang yang dahulu keluar dari lambung kanan Adam, dan buku catatan amal mereka diberikan kepada mereka dari arah kanan mereka, lalu mereka digiring ke sebelah kanan. Menurut As-Saddi, golongan ini seluruhnya adalah ahli surga.
Sedangkan golongan lainnya berada di sebelah kiri Arasy, mereka adalah orang-orang yang dahulunya keluar dari lambung kiri Adam; buku catatan amal mereka diberikan kepada mereka dari arah kirinya, lalu mereka digiring ke arah kiri. Mereka adalah seluruh penduduk neraka, semoga Allah melindungi kita dari perbuatan mereka.
Satu golongan lainnya adalah orang-orang yang paling dahulu berada di hadapan Allah. Mereka merupakan golongan yang lebih khusus, lebih beruntung dan lebih dekat kepada-Nya daripada Ashabul Yamin, mereka adalah para pemimpin Ashabul Yamin. Di kalangan mereka terdapat para Rasul, para Nabi, para siddiqin, dan para syuhada. Jumlah mereka sedikit bila dibandingkan dengan jumlah Ashabul Yamin.
Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa tiga golongan ini adalah orang-orang yang disebutkan di dalam akhir Surat Fathir. Allah berfirman: "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan, dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan." (QS Fathir: 32)
Ubaidillah Al-Ataki telah meriwayatkan dari Usman ibnu Suraqah (anak lelaki bibinya Umar bin Khattab) tentang makna "dan kamu menjadi tiga golongan." Bahwa yang dua golongan masuk surga, sedangkan satu golongan lagi menjadi penghuni neraka.
Maka barang siapa yang paling dahulu berbuat kebajikan di dunia, maka di akhirat ia termasuk orang-orang yang paling dahulu mendapatkan kemuliaan, yaitu surga. Sebab, sesungguhnya balasan itu sesuai dengan amal perbuatannya. Sebagaimana kita berbuat, maka kelak akan mendapat balasannya. Semoga Allah merahmati kita.
(rhs)Rusman H Siregar
No comments:
Post a Comment